Reuni
Hari ini hampir asem total. Seharian di sekolah gue mengeluh tak henti-hentinya. Benar-benar tidak ada sedikit pun hal yang menyenangkan. Bel sekolah berbunyi, Nayif mengingatkan gue bahwa sepulang sekolah bakalan ada pertandingan persahabatan antara tim futsal alumni MTs kami dengan anak-anak ponpes. Bibir gue melengkung ke atas, tanda tersenyum.
"Kenapa lo nggak bilang dari tadi?" tanya gue.
"Lahh, lo nggak nanya," jawabnya santai.
Sepulang sekolah kami semua langsung menuju ke Viva Sport Arena. Arena tersebut merupakan satu-satunya lapangan futsal di kecamatan Buaran. Tidak hanya lapangan futsal, di arena ini juga terdapat lapangan badminton yang selalu dipenuhi om-om kekar yang lebih pantas disebut sebagai binaragawan. Oke, gue mulai ngelantur.
Di sini gue kembali bertemu teman-teman lama gue di MTs. Ada Fahri, Rohid, Robbi, Dani, Sabiq, Arkan, Khafid, Yusuf, Zidan, Hawaji, Farhan, dan masih banyak lagi nama yang sulit gue sebutkan satu persatu.
Ada banyak hal yang berbeda dari tampang mereka. Seperti Sabiq, Sabiq sekarang agak gemuk dan pipinya chubby. Menurut legenda, dulu Sabiq memiliki tubuh yang proporsional. Tidak terlalu tinggi, tidak terlalu pendek, tidak terlalu gemuk, dan tidak terlalu kurus. Namun, semenjak lulus MTs badannya melar. Sekarang dia terlihat seperti Boboho yang sedang melepas kacamatanya. Arkan, sekarang punya pacar yang sangat, argh... KENAPA LO BAWA PACAR LO KE SINI, KAMPRET!
Pertandingan dimulai, gue masih sama seperti waktu MTs menjadi anggota tim ini; gue jarang dapat umpan.
"Woy sini woy!"
"Cok sini cok! Kampret!"
Begitulah kira-kira gaya permainan gue dalam futsal. Sangat keren bukan?
Pada pertengahan babak kedua, pangkal paha gue, atau yang lebih akrab gue sebut dengan sebutan "pantat", mengalami keram. Mungkin karena gue tidak melakukan pemanasan dengan baik dan benar. Gue langsung memberi isyarat untuk minta diganti.
Sesampainya di pinggir lapangan, tubuh gue langsung ambruk. Kepala gue jatuh tepat di paha kanan Sandi, CS Nayif.
"SANDIIII TOLONGIN GUE, SAN!!! PANTAT GUE KERAM.... GUE GAK DAPET ES KRIM!!" Oke, sekarang gue seperti Patrick Star.
"SANDII TOLONGIN GUEEE SANDIIIII.... GUE IRII SAMA SI ARKANNNNN," tambah gue.
"Lah, terus gue harus ngapain?" jawabnya dengan nada pakem dan santai ciri khasnya.
"ROHID, LO NGGAK MAU BANTUIN GUE APA HAH?" gue berteriak makin nggak jelas.
"Gue sebenernya mau sih nolongin lo, tapi gue nggak tahu caranya. Ntar malah makin parah lagi," jawab Rohid di seberang.
Gue kemudian diam. Berhenti berteriak. Sesekali gue melirik pacar si Arkan yang duduk di bangku sebelah barat lapangan.
"Lumayan sih," gumam gue tanpa merasa bersalah.
Ajaib. Keram gue tiba-tiba menghilang. Beberapa saat kemudian Arkan memberi isyarat untuk subtitution. Gue masuk menggantikannya. Baru beberapa saat masuk, peluit panjang dibunyikan. Lah?
Skor akhir 5-4 untuk kemenangan tim kami, FC Simbang.
"Kapan golnya? Bukannya dari tadi kebobolan?" tanya gue dalam hati disertai perasaan kesal karena gue baru masuk peluit sudah dibunyikan.
Sepulangnya dari Viva, gue mendapati nyokap baru pulang dari pengajian. Dan seperti yang kita semua tahu, dalam sebuah pengajian selalu ada snack yang hadir menyertai. Nyokap membawa pulang snack tersebut.
Gue langsung menyerbu snack yang dibawa nyokap. Isinya kurang lebih, ada Dadar Gulung, Pisang Nugget, Pastel Goreng, Agar-agar, dan satu snack berbungkus daun pisang yang gue nggak tahu namanya. Biasanya berupa Nagasari atau Motokebo, namun kali ini lain.
Snack pertama yang gue serbu adalah Agar-agar. Agar-agar ini unik, ada sebuah bola di dalamnya. Gue sangat antusias mengunyahnya.
Di tengah-tengah kunyahan, gue terkejut. Bola tersebut ternyata adalah Boba. Boba adalah salah satu toping yang sering dicampurkan ke dalam minuman coklat ala-ala cafe jalanan. Dan minuman ini adalah salah satu kesukaan mantan pacar gue, Sinta. Gue seketika be-reuni dengan kenangan-kenangan bersamanya. Ehm.
Hari ini memang hampir hancur, namun dengan reuni-reuni tadi gue bersyukur bahwa ternyata masih ada hal yang bisa membuat gue tersenyum. Selain membuat gue tersenyum, salah satu reuni hari ini membuat gue termenung.
Ada yang tahu cara ngintip pembaca blog kita siapa aja nggak?
BalasHapusOalah ini nggak ada yang baca ternyata.
BalasHapus